Rabu, 09 Maret 2016

kuningan khas juwana

sal Usul Industri Kuningan Juwana

industri kuningan juwanaAdalah seorang yang bernama Mbah Rewok (makamnya ada di desa Pajeksan Kec. Juwana yang pada jaman dahulu disebut JUWANGI) membawa kepintaran melebur (mengecor/casting) Logam Kuningan. Beliau salah seorang pekerja pembuatan ‘jalan Daendels’ jalan sabuk dipantura Pulau Jawa terbentang dari ujung Barat hingga ujung Timur. Kepintaran ini ditiru / katakanlah diwariskan pada masyarakat sekitar yang merupakan ciri khas hasil produksi industri kuningan di Juwana.
Produk cor logam di Juwana spesifik yaitu ‘industri’ bukannya kerajinan (seperti halnya Yogya / Kota Gede) hal ini bukanlah ciri khas tradisional ‘timur’ tetapi lebih kearah ‘barat’; pada waktu mengerjakan suatu pekerjaan, perajin akan memikirkan terlebih dahulu peralatannya dan akan membuat lebih dulu ‘toolsnya’ atau alat bantunya dan sedikit ‘scenario’ proses kerja dari awal hingga akhir.
Sikap inilah yang mendukung masyarakat Juwana dalam mengembangkan Industri Rakyatnya dan merupakan keunggulan dari daerah lainnya.
Pusat Industri Kuningan pada mulanya ada didesa Pajeksan kemudian bergeser kedesa Kudukeras dan menemukan puncaknya didesa Growong (Growong Lor dan Growong Kidul) karena jumlah populasinya yang besar (4800 hak pilih) dan lingkungannya mengijinkan (masyarakat tidak terlalu mempermasalahkan polusi). Pergeseran ini karena pekerja yang ada telah mendirikan industri dirumah nya masing – masing.
Peta terakhir, Industri Kuningan telah menyebar ke 7 Kecamatan; karena perusahaan yang ada merasa kesulitan untuk mencari tenaga kerja disekitarnya, akhirnya datanglah pekerja dari desa lain bahkan kecamatan yang lain; banyak dari pekerja ini menjadi majikan didesa / kecamatannya sendiri.

Kerajinan Kuningan dari Juwana yang terus berkembang

kerajinan kuningan juwana
Juwana yakni suatu kecamatan di Kab Pati, Propinsi jateng, Indonesia. di mana Kota Juwana adalah kota di pesisir utara pulau Jawa yg terletak di jalur pantura yg menghubungkan kota Pati & kota Rembang. Kota Juwana yaitu kota paling besar ke-2 di Kab Pati sesudah Pati. Di kota ini populer bersama industri kerajinan kuningan & pembudidayaan bandeng.
Cerita asal muasal kerajian kuningan di Juwana adalah seseorang yg bernama Mbah Rewok mengambil kepintaran melebur Logam Kuningan. Dia salah satu orang pekerja pelaksanaan ‘jalan Daendels’ jalan sabuk di jalur pantai utara Pulau Jawa terbentang dari ujung Barat sampai ujung Timur. Kepintaran ini ditiru & diwariskan kepada penduduk kira kira juga sebagai ciri khas hasil produksi industri kuningan di Juwana.
Pusat Industri Kuningan terhadap mulanya ada didesa Pajeksan selanjutnya bergeser kedesa Kudukeras & menemukan puncaknya didesa Growong (Growong Lor & Growong Kidul) sebab jumlah populasinya yg besar & lingkungannya mengizinkan di mana warga tak terlampau mempermasalahkan polusi pengolahan kuningan. Pergeseran ini lantaran pekerja yg ada sudah mendirikan industri dirumah nya masing – masing untuk lebih berdikari dalam menjalankan roda ekonomi di bidang kerajinan kuningan.
Bahan yang dibutuhkan utk menciptakan  kerajinan kuningan, yakni logam sebagai campuran dari tembaga & seng, Tembaga ialah komponen penting dari kuningan. Kuningan lebih kuat & lebih keras dari kepada tembaga, namun tak sekuat atau sekeras seperti baja. Kuningan mudah sekali utk di wujud ke dalam bermacam wujud, suatu konduktor panas yg baik, dan rata rata tahan pada korosi dari air garam. lantaran sifat-sifat tersebut, kuningan rata rata diperlukan utk menciptakan pipa, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi kapal laut, & casing cartridge utk senjata api.
Di Desa Growong terdapat sekian banyak pabrik kerajinan kuningan. Beraneka macam barang antik ataupun barang kebutuhan rumah tangga diproduksi di sini seperti souvenir, lampu antik, handel pintu, peralatan kompor gas, peralatan kompresor, peralatan pompa air & lain sebagainya. Produk kerajinan kuningan ini sudah dijual luas ke seluruhnya Indonesia bahkan jadi komoditas ekspor ke luar negara. Utamanya merupakan beberapa-barang kerajinan antik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar