Rabu, 09 Maret 2016

legenda juwana

Legenda Desa Growong


Legenda Desa Growong
Pada zaman dahulu hiduplah dua orang pemuda yang mempunyai kebiasaan mencuri yaitu Kapa dan Ketiri mereka sering disebut Maling Kapa dan Maling Ketiri pada saat mereka mencuri dan diketahui oleh penduduk Maling Kapa dan Ketiri selalu saja lolos dikarenakan mereka menggunakan ilmu hitam. Karena mereka sangat merugikan penduduk setempat maka dipanggilah seorang yang sakti mandraguna yakni Sunan Ngerang beliau melacak keberadaan kedua maling itu setelah ditemukan Sunan Ngerang menunggu untuk hari gelap. Saat Maling kapa dan ketiri terlelap Sunan  Ngerang mengambil kekuatan ilmu hitam mereka selepas itu Sunan Ngerang menceritakan pada warga bahwa maling Kapa dan Ketiri sudah tidak berilmu sehingga mudah untuk menangkap mereka. Keesokan harinya maling Kapa dan Ketiri mencuri harta seorang penduduk desa dan aksi mereka diketahui warga sehingga mereka manggunakan ilmu hitam mereka ketika ilmu yang mereka akan gunakan tidak berfungsi mereka segera berlari dengan sangat cepat sementara warga penduduk terus bertambah untuk mengejar mereka dan mereka harus berlari dengan keras / cepat sehingga tempat yang dilewati oleh maling Kapa dan Ketiri dinamakan desa Kudukeras yang artinya harus keras/cepat. Dari pagi hari mereka berdua belum makan sehingga saat dikejar warga mereka kehabisan tenagasaat itu di depan mereka ada pohon duku yang berbuah masak dan besar mereka ingin sekali memakannya tetapi sudah telat karena warga mengejar mereka semakin dekat.sehingga tempat dimana sekitar pohon duku itu dinamakan desa dukutalit artinya duku yang telat dimakan . mereka melanjutkan pelarian dan tanpa disadari mereka terpisah maling kapa ke arah selatan dan maling ketiri ke sebelah utara ,karena sudah kehilangan akal dan tenaga mereka bersembungi di sebuah pohon asem yang berlubang (growong ; bahasa jawa) secara bersamaan walaupun tempat mereka berbeda, dan konon saat mereka bersembunyi di pohon asem yang berlubang ternyata pohon asem itu ad penunggunya dan mereka dijadikan pengikut dari penunggu pohon tersebut akhirnya mereka lenyap tak berbekas. Warga yang mempercayai hal tersebut lalu pulang dan semenjak itu tidak ada lagi kasus pencurian. Tempat yang dijadikan persembunyian kedua pencuri itu dinamakan desa Growong yang berarti berlubang tempat di mana maling kapa bersembunyi dimanakan Growong kidul dan tempat dimana maling ketiri bersembunyi dinamakan Growong lor.
tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar