Legenda Desa Growong
Legenda Desa
Growong
Pada zaman dahulu
hiduplah dua orang pemuda yang mempunyai kebiasaan mencuri yaitu Kapa dan
Ketiri mereka sering disebut Maling Kapa dan Maling Ketiri pada saat mereka
mencuri dan diketahui oleh penduduk Maling Kapa dan Ketiri selalu saja lolos
dikarenakan mereka menggunakan ilmu hitam. Karena mereka sangat merugikan
penduduk setempat maka dipanggilah seorang yang sakti mandraguna yakni Sunan
Ngerang beliau melacak keberadaan kedua maling itu setelah ditemukan Sunan
Ngerang menunggu untuk hari gelap. Saat Maling kapa dan ketiri terlelap
Sunan Ngerang mengambil kekuatan ilmu
hitam mereka selepas itu Sunan Ngerang menceritakan pada warga bahwa maling
Kapa dan Ketiri sudah tidak berilmu sehingga mudah untuk menangkap mereka.
Keesokan harinya maling Kapa dan Ketiri mencuri harta seorang penduduk desa dan
aksi mereka diketahui warga sehingga mereka manggunakan ilmu hitam mereka
ketika ilmu yang mereka akan gunakan tidak berfungsi mereka segera berlari
dengan sangat cepat sementara warga penduduk terus bertambah untuk mengejar
mereka dan mereka harus berlari dengan keras / cepat sehingga tempat yang
dilewati oleh maling Kapa dan Ketiri dinamakan desa Kudukeras yang artinya
harus keras/cepat. Dari pagi hari mereka berdua belum makan sehingga saat
dikejar warga mereka kehabisan tenagasaat itu di depan mereka ada pohon duku
yang berbuah masak dan besar mereka ingin sekali memakannya tetapi sudah telat
karena warga mengejar mereka semakin dekat.sehingga tempat dimana sekitar pohon
duku itu dinamakan desa dukutalit artinya duku yang telat dimakan . mereka
melanjutkan pelarian dan tanpa disadari mereka terpisah maling kapa ke arah
selatan dan maling ketiri ke sebelah utara ,karena sudah kehilangan akal dan
tenaga mereka bersembungi di sebuah pohon asem yang berlubang (growong ; bahasa
jawa) secara bersamaan walaupun tempat mereka berbeda, dan konon saat mereka
bersembunyi di pohon asem yang berlubang ternyata pohon asem itu ad penunggunya
dan mereka dijadikan pengikut dari penunggu pohon tersebut akhirnya mereka
lenyap tak berbekas. Warga yang mempercayai hal tersebut lalu pulang dan
semenjak itu tidak ada lagi kasus pencurian. Tempat yang dijadikan
persembunyian kedua pencuri itu dinamakan desa Growong yang berarti berlubang
tempat di mana maling kapa bersembunyi dimanakan Growong kidul dan tempat
dimana maling ketiri bersembunyi dinamakan Growong lor.
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar